Menko PMK Minta Penanganan Stunting di Polewali Mandar Dioptimalkan
JAKARTA, iNews.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penanganan stunting di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dioptimalkan. Hal itu diungkapkan Muhadjir saat berkunjung ke Desa Sumarrang, Polewali Mandar, Jumat (15/9/2023).
Menko PMK mengaku mendapat laporan angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar masih sangat tinggi. Berdasarkan data SSGI, prevalensi stunting tahun 2022 di Polewali Mandar sebesar 39,3 persen. Angka tersebut di atas rata-rata nasional dan di atas prevalensi Provinsi Sulawesi Barat yaitu 35 persen.
Dia kemudian mengarahkan Pj Gubernur, Bupati dan Kepala Desa untuk mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan dana desa dalam menurunkan angka stunting.
Diketahui pada tahun 2023, Polewali mandar memiliki pagu dana desa senilai Rp140,14 miliar dengan total realisasi per 9 September 2023 senilai Rp93,71 miliar.
“Saya minta semua ibu hamil dan yang punya anak bawah 5 tahun harus mendapat bantuan gizi tambahan. Bisa diambil dari dana desa, bisa dioptimalkan sampai 25 persen juga boleh,” kata Muhadjir didampingi Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar, jajaran forkopimda dan pejabat Kemenko PMK, Jumat (15/9/2023).
Dalam kesempatan itu, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar menargetkan angka stunting di daerahnya untuk tahun depan bisa mengalami penurunan sampai 15 persen.
Menko PMK juga meminta supaya diambil langkah khusus untuk menangani angka stunting yang masih sangat tinggi. Salah satunya dengan mengadakan Program Bapak Asuh Stunting. Bila setiap pejabat dan orang yang memiliki kemampuan mengangkat anak asuh stunting, maka penurunan bisa mencapai target.
Editor : Donald Karouw
Follow Berita iNewsSulsel di Google News
Bagikan Artikel: